ProvinsiLampung lahir pada tanggal 18 Maret 1964 dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 31964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor 14 tahun 1964. Tatkala Banten dibawah pimpinan Sultan Agung Tirtayasa (1651-1683) Banten berhasil menjadi pusat perdagangan yang dapat menyaingi VOC di perairan Jawa, Sumatra dan Maluku
Meskisudah jauh menurun, Aceh masih bertahan lama menikmati kedaulatannya dari intervensi kekuasaan asing. Padahal kerajaan-kerajaan Islam lainnya, seperti Minangkabau, Jambim Riau, dan Palembang tidak demikian. Di Jawa, pusat kerajaan Islam sudah pindah dari pesisir ke pedalaman, yaitu dari Demak ke Pajang kemudian ke Mataram.
ViewSejarah Kerajaan KESULTANAN ACCOUNTING 12345 at Trisakti University. Sejarah Kerajaan Banten Sekitar awal abad ke-16 Kerajaan Pajajaran yang beragama Hindu mempunyai
Puncakkejayaan kerajaan ini terjadi di bawah pemerintahan Sultan Trenggono (1521-1546). Dia mampu memperluas kerajaan sampai daerah Jawa Barat(Banten,Jayakarta dan Cirebon), Jawa Tengah dan sebagian Jawa Timur. Sultan Trenggono tewas setelah memperluas wilayah ke
Padamasa pemerintahan Pakubuwana II (1727-1749 TU) Kerajaan Mataram dilanda kerusuhan akibat pemberontakan masyarakat Cina terhadap Belanda (1740-1743 TU). Di samping itu muncul kekacauan karena perlawanan yang diberikan oleh Raden Mas Said, putra Pangeran Diponegoro yang diasingkan akibat perang perebutan kekuasaan.
Kubupertahanan Kerajaan Belanda itu tak disukai orang Jayakarta, Banten maupun Kerajaan Inggris. Mereka kemudian berperang. VOC mula-mula menjadikan Batavia sebagai pusat perdagangan dan pemerintahan. Dengan kepiawaian kompeni lewat intrik dan politik adu domba atau cfewtte et impera terhadap raja-raja di Nusantara. Seluruh wilayah
DownloadCARA PASANG SAKLAR GANDA STOP KONTAK file (6.23 MB) with just follow Free of charge New music Archive offers a completely new time of Radio Free of charge
1322- Sida Arif Malamo naik tahta. Pada masa pemerintahannya, pedagang-pedagang mancanegara (Cina, Arab, Gujarat) dan Nusantara (Jawa, Makassar, Melayu) mulai berdatangan ke Maluku dan mendirikan pos-pos dagang di Ternate, Tidore, dan Makian. Sida Arif Malamo memanfaatkan hal ini untuk memajukan Kerajaan Gapi.
yPTkkaa. Kerajaan Banten, Foto Dok. kamu sudah sering mendengar Kerajaan Banten dari buku-buku sejarah kan? Kerajaan Banten merupakan salah satu kerajaan Islam terbesar di Indonesia. Kerajaan ini meliputi bagian barat Pulau Jawa, seluruh bagian Lampung, serta sebagian wilayah di selatan Jawa Barat. Mulai berdiri sejak tahun 1526, Kerajaan Banten mampu bertahan dan berjaya hingga tiga abad Kerajaan Banten tidak terlepas dari bentuk pemerintahannya yang solid. Menganut agama Islam sebagai pilar pendirian kerajaannya, penguasa Kerajaan Banten menggunakan gelar Sultan. Beberapa sultan yang terkenal membawa kejayaan pada Kerajaan Banten di antaranya Sultan Maulana Hasanuddin 1552 – 1570 dan Sultan Ageng Tirtayasa 1651 – 1683. Untuk lingkaran istana yang hirarkinya di bawah Sultan, terdapat gelar Pangeran Ratu, Pangeran Adipati, Pangeran Gusti, dan Pangeran Anom yang disandang oleh para pewaris. Adapun untuk para petugas yang bekerja di administrasi pemerintahan diberikan gelar Mangkubumi, Kadi, Patih, dan Syahbandar. Sementara itu, kelompok bangsawan di Kerajaan Banten menyandang gelar Tubagus, Ratu, atau Pemerintahan Kerajaan Banten dan Bentuk PerekonomiannyaSultan Ageng Tirtayasa, Foto Dok. pemerintahan Kerajaan Banten berada di antara sungai Ci Banten dan Ci Karangantu. Sekarang lokasi tersebut berada di Surosowan, Banten Lama, Kota Serang. Tak hanya istana, di sekitar kawasan tersebut dulunya juga didirikan pasar, alun-alun, serta Masjid Agung Banten lengkap dengan mercusuar yang diduga berfungsi sebagai menara pengawas untuk melihat kedatangan kapal di masa jayanya, Banten telah menjadi kota metropolitan karena jumlah penduduknya yang banyak dan kekayaan yang dimilikinya. Meningkatnya perekonomian Kerajaan Banten tidak terlepas dari lokasi Kerajaan Banten yang dekat dengan jalur pelayaran dan perdagangan yang melewati Selat Sunda. Dalam masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa, perekonomian Kerajaan Banten berada di puncak kejayaannya. Salah satu terobosan ekonomi yang dilakukan Sultan Ageng Tirtayasa adalah dengan menerapkan cukai atas kapal-kapal yang singgah ke Banten. Pemungutan cukai ini dilakukan oleh Syahbandar yang berada di kawasan bernama Pabean. Selain pemungutan cukai, bidang perdagangan dan pertanian juga menjadi salah satu tonggak perekonomian Kerajaan Banten. Bermula dari perekonomian masyarakat kawasan pedalaman yang ditopang oleh kegiatan perladangan, Sultan Ageng Tirtayasa mencanangkan pekerjaan pengairan besar yang dibuat untuk mengembangkan pertanian masyarakat. Sejak saat itu, perkembangan ekonomi Kerajaan Banten mengalami peningkatan signifikan. Di bawah instruksi Sultan Ageng Tirtayasa, antara 30 sampai 40 km kanal dibangun dengan menggunakan tenaga sebanyak orang. Adapun di sepanjang kanal tersebut, dibuat area sawah baru dan area perkebunan kelapa sebesar hektar. Sekitar petani ditempatkan di atas area pertanian tersebut. Tak hanya itu, Kerajaan Banten juga menjalin hubungan dengan negara luar untuk kepentingan ekonomi, seperti dari Moghul dan dia ulasan mengenai bentuk pemerintahan dan perekonomian dari Kerajaan Banten. Semoga dapat meningkatkan wawasanmu tentang sejarah Kerajaan Banten!