Serat Wedhatama adalah karya sastra Jawa baru yang mengandung muatan moral-didaktis. Bentuk Serat Wedhatama adalah tembang macapat yang terdiri dari 100 pupuh (bait). Terbagi ke dalam lima lagu. Pangkur 14 pupuh, Sinom 18 pupuh, Pocung 15 pupuh, Gambuh 35 pupuh, dan Kinanthi 18 pupuh. Cangkriman pepindhan sejatosi awujud cangkriman pepindhan, nanging kagarap sarana tembang. Macam tembang yang menggunakan cangkriman yaitu, tembang pucung, tembang kinanthi, tembang pangkur dan tembang asmarandhana. Contoh Cangkriman Tembang Pocung. 1. "Bapak pocung, renteng-renteng kayu kalung, Dawa kaya ula, Pencokanmu wesi miring, Arti serat wulangreh pupuh pangkur bait 1 dalam bahasa Indonesia : Nasihat ini dimuat dalam tembang Pangkur, Seyogianya kamu memahami hakikat pengabdian bagi kehidupan, tentang baik dan buruk perlu kamu ketahui, Pahami pula adat dan aturan, serta siang malam jangan kau lupakan tata krama tersebut. 14 Tembang Pangkur dalam Bahasa Jawa Secara Sebelumnya kami hanya menuliskan 6 contoh tembang Pocung, dan saat ini kami melakukan penambahan beberapa contoh tembang Pocung dan artinya menjadi 21 (terdiri dari 15 tembang Pocung diciptakan oleh KGPA. Tembung garba adalah salah satu kata dalam bahasa jawa yan… Label. Seni Musik SMA kls 10 Seni Rupa SMA kls 10 Seni Rupa SMA kls 12 Soal Dalam bahasa Jawa, tembang macapat adalah karya sastra puisi tradisional yang terdiri dari berbagai macam jenis, salah satunya tembang pocung. Tembang pocung adalah jenis tembang macapat yang menceritakan tentang perjalanan hidup manusia paling akhir di dunia ini. Dalam tradisi dan kebudayaan jawa, setiap tembang memiliki watak dan aturannya masing-masing. Tembang satu dengan yang lain sama-sama punya ciri khas. Terdapat sebelas tembang macapat dalam budaya Jawa. Salah satunya adalah tembang macapat gambuh. Berikut ulasan selengkapnya. Baca Juga: 17 Contoh Tembang Macapat Pocung dan Artinya dengan Isi Serat Wedhatama dalam bahasa Jawa beserta terjemahannya di bahasa Indonesia. tirto.id - Serat Wedhatama berisi lima tembang macapat (pupuh) dan terdiri atas 100 bait. Kelima pupuh itu adalah pangkur, sinom, pocung, gambuh, dan kinanthi. Serat tersebut memuat pesan-pesan yang mendorong manusia berbudi luhur dalam bersikap. Pocung berasal dari kata "pocong" yaitu ritual kematian setelah jasad dimandikan kemudian dibungkus dengan kain kafan yang disebut dengan istilah dipocong, dan selanjutnya baru dikuburkan. Pocung merupakan tembang macapat yang menggambarkan perjalanan terakhir dari kehidupan manusia di dunia. IXFtH.