engkaumerawatku sampai aku tumbuh besar. engkau juga merawatku tampa pamri. dan engkau juga merawatku dengan penuh kasih sayang. Ibu kau mengajariku berjalan sampai aku bisa berjalan. engkau juga mengajariku berbicara sampai aku bisa. Ibu kau bagaikan malaikatku. dikala aku sedih engkau selalu ada untuk menghiburku. Cerpen tentang ibuku pahlawanku - berikut contoh cerpen tentang ibuku pahlawanku! Suatu hari, di sebuah desa kecil yang terletak di pedesaan, hiduplah seorang ibu bernama Siti. Ibu Siti adalah seorang janda yang membesarkan anak perempuannya, Maya, seorang anak yang cerdas dan berbakat. Ibuku bernama Lastri, usianya enam puluh lima tahun Natal ini. Itulah mengapa aku selalu pulang saat Natal. Merayakan kelahiran Ibu, pahlawanku, pelindungku di dunia. Waktu mancakrida kelas dua SMA, aku berkenalan dengan kakak pemberi materi yang kini jadi bosku di LSM Kusuma. Dialah yang menyadarkanku bahwa perempuan tercipta begitu kuat. CERPENtema "Pahlawan" Pejuang Pahlawan Nasional Sore itu nilam bercakap-cakap dengan kakaknya , Siska. Dalam percakapan itu Nilam menanyakan tentang pahlawan . Kata Kak Siska, pahlawan itu banyak sekali. Nilam masih belum puas dengan jawaban Kak Siska tentang pahlawan. Nilam masih ingin menanyakan tentang pahlawan kepada ibunya. Sungaimerupakan jalan air alami. mengalir menuju Samudera, Danau atau laut, atau ke sungai yang lain. Pada beberapa kasus, sebuah sungai secara sederhana mengalir meresap ke dalam tanah sebelum menemukan badan air lainnya. Dengan melalui sungai merupakan cara yang biasa bagi air hujan yang turun di daratan untuk mengalir ke laut atau tampungan air yang besar seperti danau. Diikatadanya jumlah suku kata tiap larik atau baris. Diikat adanya sajak atau rima, yaitu persamaan bunyi. Diikat adanya irama atau pertentangan bunyi. Contoh puisi ke prosa. Prosa ialah karya sastra yang berbentuk artikel bebas. Bersifat bebas dengan kata lain prosa tidak terbelenggu dengan aturan-aturan tulisan laksana rima, diksi, irama, dll. 1 Pahlawanku (R. Tantiningsih) Pahlawanku Wutahing ludirmu Nyiram ibu pertiwi Nadyan sang ibu Kudu muwun sedhih Karajang-rajang manahe Karujit-rujit rasa pangrasane. Pahlawanku Mugya Gusti paring nugraha Semana gedhene bektimu Jiwa raga, bandha donya Tanpa sisa Amung siji pangajabmu Merdeka. 2. Kartini (geguritan.com) Kartini Sapa kang ora 02March 2021. Untuk menghargai dan menghormati jasa guru, kamu bisa membacakan kumpulan puisi guru berikut yang menyentuh dan penuh rasa hormat. Seringkali dijuluki sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, seorang guru merupakan orang tua kedua kita di sekolah. Selain mempunyai tugas dan kewajiban untuk mengajar, guru juga membimbing dan memberikan BDdeP. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sore itu masih tampak cerah. Kedatangan senja belum terdengar kabarnya. Tapi kabar sebuah tangisan telah terdengar oleh Tulus. Kayu-kayu bakar yang telah dikumpulkannya dari hutan baru saja ia letakan di belakang rumah. Tulus segera masuk untuk mencari sumber suara di pintu dapur, adik Tulus sedang berdiam diri. Raut wajahnya susah ditebak. Antara kecewa dan sedih. "Kenapa dek?," tanya Tulus. Adiknya masih terdiam. Hanya dari pandangan matanya Tulus mencoba mencari jawaban. Mata itu tertuju pada sosok perempuan setengah tua yang duduk di pojok dapur. Ia adalah Ibu kedua anak itu. Tulus dan adiknya. Barulah Tulus tau, suara tangisan itu keluar dari mulut Ibunya. "Kalaulah ayahmu pulang, tentu Ibu akan belikan kamu mainan," berkata Ibu di sela-sela isak tangisnya. Tulus mulai mengerti akar permasalahan keadaan di dapur rumahnya. Seperti biasa, adik terus meminta mainan yang diinginkannya. Dan Ibu nampak masih belum sanggup membelikannya. Tak salah juga adik Tulus meminta mainan. Diantara anak-anak kampungnya, adik Tulus termasuk anak yang paling terbelakang dalam hal memiliki mainan. Tulus sendiri sering merasa bersalah karena tak sanggup membelikannya. Mengharapkan uang dari Ibu juga agaknya susah. Ibu hanyalah seorang pedagang sarapan dipagi hari. Penghasilannya hanya cukup untuk makan sehari-hari, uang jajan dan sekolah Ibu baru membelikan mainan buat anaknya ketika ayah pulang. Tetapi hampir setahun ayah masih di perantauan. Uang hasil kerjanya pun selama itu tak pernah sampai ke keluarga Tulus. Hal semacam itulah yang nampaknya membuat ibu bersedih. Menangisi keadaan agaknya mengerti kenapa Ibu menangis sampe sebegitunya. Yang pertama karena ibu melihat anaknya bersedih, kedua karena Ibu tak mampu memenuhi keinginan anaknya, dan ketiga karena suaminya sudah lama tak kunjung ada kabar Ibu tetaplah seorang perempuan yang tegar, sabar dan terus bekerja keras. Tegar dalam menghadapi permasalahan, sabar dalam menerima keadaan dan terus bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Ia jarang sekali terlihat mengeluh, meski peluh tak pernah berhenti membasahi tubuhnya. Amat sedikit waktu untuknya menangis, meski berlapis-lapis kebutuhan keluarga ditanggung sendiri. Tak pernah Ibu terlihat putus asa meski asa baginya membahagiakan anak-anaknya peluangnya sedemikian kaulah pahlawan keluarga kami. Lihat Cerpen Selengkapnya